Leonita68

Long time no here!

Im married n pregnant now. Alhamdulillah 😁 

 1st time starting to write here again.

Cussss..

Pregnant diaries:
230815 #bacabukusambilnulis
Rasa takut hamil muda:

– takut keguguran 

– takut mual muntah

– takut gk bs nglakuin keg sehari2 dg normal

– tkut kehilangan pekerjaan
Hahaa iyess bgt 👆👆👆👆

image

visit here who will study in German 🙂

image

Tags: ,

image

Tags: ,

Tulisan ini bermula dari tugas Marketing Management (Dosen : Pak Sahid Nugroho) membahas isi majalah TEMPO “kelas konsumen baru”. Dari satu artikel pertama yang gw baca, gw langsung tertarik karena yang dibahas benar-benar fenomena yang terjadi saat ini (yang gw kurang “ngeh”) ketika dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Apasih kelas konsumen baru?

Itu juga yang gw tanyakan sesaat melihat cover  Tempo ini.

Konsumen baru disebutkan orang-orang di kelas menengah (middle class). Sebagian dari mereka berkumpul di Kafe, dalam kerumunan konser musik. Sebagian begitu fasih berbicara musik jazz, ada juga yang getol dan aktif menperdebatkan otomotif, film Hollywood (hihhii, gw langsung manggut2, bener yah sekarang lagi rame yang begini) selain itu ada yang aktif dalam diskusi politik, ekonomi dan kebudayaan.

Begitu beragam, namun punya kesamaan yakni kesamaan dalam mengeluh, mengeluh di social media (twitter, fb) misalnya kemacetan atau kualitas jasa public yang buruk (ketawa lg gw, bener bgt). Nah kalangan ini disebutkan professional complainer.  😀 keseragaman lain dalam konsumsi  misal kuliner dan cara berpakaian (kadang berbeda dari harga, kualitas dan merk)

Konsep kelas menengah sulit didefinisikan, apakah dari segi pendapatan, jenis pekerjaaan? Karena  bisa mencakup mereka yang berkumpul di lobi hotel, apolitis, mereka yang berperan di pemerintahan, aktifis sampai mereka pekerja kantoran biasa. Oleh karenanya, salah satu penulis, Chatib Basri (dosen UI) menyebut kelas menengah sebagai kelas konsumen baru,yang mengidentifikasi dari pola konsumsi.

Perhitungan Bank dunia (2011) menunjukkan pengeluaran perkapita > US$ 4 per hari meningkat, inilah yang menyebabkan investasi asing memperhitungkan Indonesia (selain sumber daya alam kita) semua  perusahaan yang menghasilkan produk konsumsi menunjukkan kinerja yang baik.

Meningkatnya pendapatan perkapita menyebabkan proses akumulasi, alokasi, dan distribusi sehigga mengubah struktur perekonomian Negara (transformasi structural). Meningkatnya kelas konsumen baru meningkatkan permintaan non makanan (sektor jasa), karena konsumsi bergeser dari “kebutuhan” ke “keinginan”

Apakah Kelas konsumen baru berdampak pada ekonomi politik?

Harapannya kaum “borjuasi” ini dapat menjadi tombak kelompok “penekan” dan perubahan dengan bertransformasi menuju kekuatan politik baru. Melihat “kecerewetan” kaum ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam kebijakan ekonomi politik pemerintah. Meskipun terlalu dini untuk menyimpulkan seperti itu, dikarenakan adanya ketergantugan kelas menengah ini pada Negara.

Namun melihat peran pemerintah tak lagi sedominan di masa lalu dan struktur kekuasaan tak lagi monolitik, kelas konsumen baru dengan pendapatan yang lebih baik melalui “kecerewetan”nya menutut kualitas pelayanan jasa public dan kualitas yang lebih baik diaharapkan dapat mentransmisikan ke pemerintah, parlemen, partai politik  melalui pasar politik (isu politik).

– pogung baru D28 yogya –

Sesaat ingin memejamkan mata,, malah kepikiran dg perut yang memanngil manja,,

buka kulkas,, liat2 bahan yg ada,, lgsg kluarin,, Jadilah akhirya na memutuskan buat BAKSO

dengaan  ekspress segera dieksekusi,,,

Bahan : sawi ijo sbgi temen bakso nya

bumbu yg harus ada : bawang merah, putih, daun bawang+ seledri,  cabe (ini tergantung selera, kalau na ini wajib :D)

>> poton2g sawi , rawit jumbo, daun bawang + sledri

>> ulek bawang putih+merah >> Tumis

kalau dah wangi >> masukin daun bawang+CABE utk ikut ditumis

>> masukin air >> masukin bakso mpe hampir mateng >> baru masukin sawinya..

sampe mateng >> SIAP DI SANTAP , yuuuummmyyyy,,,

sekian, resep ekspress.. 😉

Perut kenyang Alhamdulillah.. 🙂

 

_Dapur Pogung Baru D.28 23.00WIB_

Tags: , ,

ketika ingin berbicara tapi tak bersuara

ketika ingin berkata namun bisu,,

ketika ingin menumpahkan semua kata, tapi sulit terangkai..

tertahan di hati, dikepala terakumulasi,,,

 

— dtengah kehangatan derasnya hujan kota yogya —

Hoohooo.. ini langsung googling tentang pribadi pemaaf, biar na bisa menguatkan memotivasi utk selalu bisa memaafkan..

begitu sederhana saat diucapkan. tapi ketika diaplikasikan yah gitu, sulit. maaf itu berjuang juga untuk melawan diri sendiri, harga diri dan ego

 

“….. dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS Annuur [24]:22).

 

          Salah satu sifat mulia Rasulullah SAW adalah pemaaf. Beliau adalah sosok pribagi yang  sangat mudah memaafkan pihak lain. Rasulullah bersabda:  “Barangsiapa melakukan tiga hal berikut ini, ia akan dihisab dengan mudah dan akan masuk surga dengan rahmatNya.

 

Pertama, memberi kepada orang yang bakhil.

Kedua, silaturahim dengan orang yang memutuskannya.

Ketiga, memberi maaf kepada orang yang zalim” (HR AthThabrani)

 

Ntah napa seketika juga marah pada diri, ini semua ada ikut andil, salah na sendiri membiarkan  mengizinkan orang untuk melakukan menorehkan luka, sakit dan teman2nya.. hmmmm

yah, semestinya Ruang maaf yang cukup luas harus kita sediakan untuk kesalahan diri. berdamai dengan diri kita sendiri dari rasa bersalah,

Padahal sejatinya, kalau kita masih sulit memaafkan diri kita, itulah yang sebetulnya BERPENYAKIT…

Dengan hati yang lebih baik, semoga kita akan mampu menerima kelemahan dan kesalahan orang lain.

 

          Sifat Allah SWT Yang Maha Pengampun (Al Ghafur) menjadi salah satu motivasi utama pembentuk sifat pemaaf.

Pernah denger lagu Arifin Ilham kan yang tentang “walau dosa hamba menggunung tinggi, namun ampunanNya melangit luas” so setiap kita cendrung untuk melakukan kesalahan, yang kemudian dimarginalkan dengan luasnya pengampunan yang disediakan Allah

 

          Allah SWT berfirman, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS Al A’raaf:199)

 

          Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik adalah kesatuan nilai yang mendasari ketakwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan bukan cirri orang yang takwa, tetapi cirri orang yang pendendam. Sikap menahan amarah merupakan salah satu karakteristik orang bertakwa yang dijanjikan oleh Allah SWT sebagai penghuni surga.

          Ketakwaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya menahan amarah yang dapat merugikan orang lain. Orang yang mampu menahan amarah berarti ia telah mampu meleburkan dirinya ke dalam diri orang lain dan membuang jauh jauh sifat egoisnya.

 

Ketika sadar, kita sering menghiba mengingat kesalahan2 dan memohon pada-Nya agar diberi kesempatan memperbaiki diri..dan terus berbenah untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan kita. Kenapa di sisi lain kita masih sering sulit memaafkan orang lain ketika mereka menyakiti kita?

So, ayuh na.. walaupun ketika kita berhak marah, benci, karena mendapatkan perlakuan buruk  Tapi semoga diberi kelembutan hati mengarahkan pada ‘senyum’ sambil berdoa agar dia diampuni oleh-Nya dan diberi cahaya untuk memperbaiki sikap…

Aminn Ya Rab.

Semoga selalu dimasukkan kelompok orang2 pemaaf.

Senyumm 🙂

 

Visitor

vransa2000@yahoo.com

Join 2,223 other subscribers